Monday, 17 October 2011

HUKUM MENENTANG PEMIMPIN ISLAM (ULIL AMRI)

Kalau di ikutkan pemimpin PASpispus boleh dibunuh jika merujuk pd 1 hadith rasulullah saw yg menyatakan jika terlantik pemimpin islam yg kedua dimana pemimpin islam pertama masih ada, maka pemimpin kedua boleh dibunuh krn perpecahan dalam islam. Malah kita dilarang utk menentang pemimpin islam walaupun mereka zalim, ada batas2 n adabnya jika berhadapan dgn pemimpin islam yg zalim. bleh rujuk hadith2 ni :- Dari Abu Hunaidah yaitu Wail bin Hujr r.a., katanya:

"Salamah bin Yazid al-Ju'fi bertanya kepada Rasulullah s.a.w., lalu ia berkata: "Ya Nabiullah, bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau kita semua diperintah oleh beberapa orang penguasa, mereka selalu meminta hak mereka dan menghalang-halangi apa yang menjadi hak kita. Apakah yang Tuan perintahkan itu terjadi?" Beliau s.a.w. memalingkan diri dari pertanyaan itu - seolah-olah tidak mendengarnya. Kemudian Salamah bertanya sekali lagi, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dengarlah olehmu semua - apa yang diperintahkan - dan taatilah, sebab hanyasanya atas tanggungan mereka sendirilah apa-apa yang dibebankan pada mereka - yakni bahwa mereka berdosa jikalau mereka menghalang-halangi hak orang-orang yang di bawah kekuasaannya - dan atas tanggunganmu sendiri pulalah apa yang dibebankan padamu semua - yakni engkau semua juga berdosa jikalau tidak mentaati pimpinan orang yang sudah sah dibai'at." (Riwayat Muslim)

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya saja akan datanglah sesudahku nanti suatu cara mementingkan diri
sendiri - dari golongan penguasa negara sehingga tidak memperdulikan hak kaum Muslimin yang diperintah - serta beberapa perkara-perkara yang engkau semua mengingkarinya – tidak menyetujui karena menyalahi ketentuan-ketentuan syariat." Para sahabat lalu berkata: "Ya Rasulullah, kalau sudah demikian, maka apakah yang Tuan perintahkan kepada yang orang menemui keadaan semacam itu dari kita - kaum Muslimin?" Beliau s.a.w. menjawab: "Engkau semua harus menunaikan hak orang yang harus menjadi tanggunganmu dan meminta kepada Allah hak yang harus engkau semua peroleh." (Muttafaq 'alaih)

Dari Adi Bin Hatim radiallahu ‘anhu: Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Kami tidak menanyakan kepadamu tentang taat kepada pemimpin yang bertaqwa, tetapi tentang orang yang berbuat demikian dan demikian (kezaliman atau melakukan yang keji). Maka Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam menjawab: Bertaqwalah kamu kepada Allah dan dengar serta taatlah (kepada pemimpin)”. (Zilalul Jannah fi Takhrijus Sunnah 2/508. Al-Albani menyatakan hadis ini adalah hadis yang sahih. Lihat: As-Sunnah Ibnu Abi Asim)

“Akan ada selepas peninggalanku nanti pemimpin yang kamu mengenalinya dan mengingkari kejahatannya, maka sesiapa yang mengingkari kejahatannya (bermakna) dia telah berlepas diri dan sesiapa yang membenci kejahatannya dia telah selamat, akan tetapi orang yang meredhai kejahatannya akan mengikuti kejahatannya. Apakah tidak kita perangi mereka dengan pedang (wahai Rasulullah!) ? Baginda menjawab: Jangan! Selagi mereka masih mendirikan solat di kalangan kamu”. (Hadis Riwayat Muslim 6/23)



psssstttt..... ehhh... teropong ape tu pok nik..? ahaks... apsal la pok nik sorok hadis-hadis ni ye... jeng... jeng... jeng... maap la ye.. ambo ni x de la pandai sgt... tapi ambo pelik bila yg bijak pandai agama ni x paham hakikat yg satu ni... hehehee...

4 comments:

  1. sebut nama Allah pun takut ... hanya tuhan, itu Najib, bukan macan ini uli amri oooh. Bagi botol arak dia minun ke tak?

    ReplyDelete
  2. Uli amri minum arak, rogol & bunuh Altantuya ... teruknya

    ReplyDelete
  3. Firman Allah SWT:

    Maksudnya: Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [Al Ma'idah:44]

    adakah pemimpin sekarang ini ingin melaksanakan hukum Allah?

    ReplyDelete
  4. Kadi Iyad pula telah menfatwakan:

    "Apabila berlaku pada seseorang pemimpin tanda-tanda kekufuran, perbuatan mengubeh syariat ataupun amalan bidaah, wajiblah dilucutkan kepimpinannya dan gugurlah ketaatan rakyat kepadanya."

    Kesimpulannya anda berhak menentang pemimpin dengan cara yang berhikmah dan anda berhak menjatuhkan pemimpin yang zalim melalui pilihan raya.

    ReplyDelete