Saturday, 27 October 2012

KEBESARAN ALLAH : KEAJAIBAN TELAGA ZAM ZAM !!!


kepingan shiling dan logam lama ditemui didalam telaga zam



bekas yang digunakan untuk mengisi air zamzam



Penulis sempat melihat pameran mengenai sejarah telaga zam zam dan juga barang lama tinggalan ribuan tahun yang digunakan umat Islam pada zaman dahulu di Muzium 2 masjid suci umat Islam di Mekah.

Penulis berkongsi dengan pembaca sedikit sejarah dan maklumat saintifik mengenai telaga zam zam dan airnya.

Selama ini kita mengenal telaga Zamzam dari buku-buku agama. 

Namun sebenarnya ada sisi ilmiah dan juga saintifiknya. 

Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi.

Telaga Zamzam

Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya. 

Tidak banyak mengenai cerita telaga ini hingga dikhabarkan ia telah hilang dan terkambus.

Telaga Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah telaga yang digali oleh Abdul Muthalib datuk kepada Nabi Muhammad. 

Sehingga saat ini, dari “ilmu pengalian” maka telaga Zam-zam termasuk kategori telaga gali (Dug Water Well).

Dimensi dan Profil telaga Zam-zam

Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.

Bentuk telaga Zam-zam

Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. 

Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. 

Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. 

Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. 

Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. 

Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Mata air zamzam

Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). 

Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.



Mata air zamzam

Kedalaman telaga ini adalah 17 meter, telaga ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. 

Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di tempat lain, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. 

Pada bahagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menyangka retakan ini menuju laut Merah. 

Tetapi tidak ada laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari pengujian pum ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter/sesaat, hingga dapat mencapai 660 liter/minit atau 40 000 liter per jam. 

Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. 

Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometrik lainnya, celah telaga dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir telaga 30 m, kedalaman air dari bibir telaga = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar telaga17 m, dan diameter telaga berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air hujan sebagai sumber berkah


Air hujan sebagai sumber berkah

Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang membekal sebagai daerah takungan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan.

Telaga ini secara hydrologi hanyalah telaga biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. 

Perawatan telaga ini termasuk menjaga kualiti kebersihan air dan lingkungan telaga serta menjaga air supaya mampu memenuhi keerluan para jamaah haji di Makkah.

lokasi sumur Zamzam

Gambar diatas ini memperlihatkan lokasi Telaga Zamzam yang terletak ditengah lembah yang memanjang. 

Masjidil haram berada di bahagian tengah diantarbukit bukau disekitarnya. 

Luas kawasan takungan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat kurang di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus.

Telaga Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti telaga gali biasa. 

Tidak terlalu istimewa dibanding telaga gali lainnya. 

Namun kerana telaga ini cukup bermakna bagi umat Islam, maka ia perlu dijaga. 

Banyak yang menaruh harapan pada air telaga ini kerana telaga ini dipercayai membawa berkah. 

Ada yang menyatakan telaga ini juga pernah kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya telaga ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (datuk Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 4000 tahun.

Dahulu diatas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. 

Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. 

Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. 

Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 tong air (220 tong untuk laki-laki dan 130 tong untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan dipisahkan.

Pemantauan dan pemeliharaan sumur Zamzam

Saat ini bangunan diatas telaga Zam-Zam yang terlihat gambar diatas sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. 

Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi lebih luas. 

Tetapi kalau anda melakukan Thawaf masih dapat kita lihat ada tanda dimana sumur itu berada. 

Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Ka’bah.

Pemantauan dan pemeliharaan Telaga Zamzam

Jumlah jemaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 setahun (ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jemaah setahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. 

Tentunya diperlukan pemeliharaan telaga ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jemaah haji.

Pemerintah Arab Saudi yang sudah moden saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus yang mengurusi telaga Zamzam ini.


Sistem Pum Telaga Zam Zam

Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain dan Moin Uddin Ahmed. 

Hal ini dibangkitkan oleh seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air kumbahan dan berbahaya untuk diminum. 

Tariq Hussain juga membuat spekulasi meragukan kononnya ada rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Telaga Zam-zam, ini kerana Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. 

Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentu saja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen. 

Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun disekitar Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah, sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.

Badan sumur Zamzam yang berada dibawah SGS
(Saudi Geological Survey) bertugas untuk:

  • Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
  • Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
  • Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
  • Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
  • Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah.
  • Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam
Perkembangan perawatan sumur Zamzam.

Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah pum air pada tahun 1373 H/1953 M. Pum ini menyalurkan air dari telaga ke tangki penampungan air, dan diantaranya juga ke tangki yang ada di sekitar sumur zamzam.

Percubaan pum (pumping test) telah dilakukan pada telaga ini, pada kadar pum 8000 liters/saat selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air telaga dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. 

Setelah pum dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan telaga hanya dalam waktu 11 minit setelah pum dihentikan.

Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara telaga ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994) dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasiti 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bahagian atas Masjidil Haram di sediakan untuk para pejalan kaki dan musafir. 

Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.

Saat ini telaga ini dilengkapi juga dengan pum elektrik yang tertanam dibawah (electric submersible pump). 

Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja seperti diatas. 

Disebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat pengesan pengukur paras air Zamzam (Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam Well).

Kandungan mineral


Tidak seperti air mineral yang biasa dijumpai, air Zamzam ini memang unik mengandung elemen-elemen mineral sebesar 2000 mg perliter. 

Biasanya air mineral (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. 

Elemen-elemen mineral yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi ,Yang pertama, positive ions seperti sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).

Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).

Molekul air zam zam

Kandungan-kandungan elemen-elemen mineral inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. 

Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat).

Sumber : KLIK SINI



No comments:

Post a Comment